Pertama tama, kita menentukan gambar yang ingin dilukis dan membuat sketsanya diatas kayu.
Setelah menggaris sketsanya, Langkah pertama daripada melukis ikon, adalah meletakkan warna dasar. Warna dasar yang kami gunakan di ikon ini adalah warna dari cat Acrylic, dikarenakan hasil egg tempera kurang baik di wilayah kita, wilayah tropis. Pada Ikon ini, warna dasar dari Baju adalah vandyke brown, sedangkan warna dasar kulit, raw sienna.
Setelah melakukan warna dasar, selanjutnya, kita menggoreskan warna lapisan ke2 dan ke3. Warna lapisan ke2 lebih muda dari warna dasar dan lapisan kee lebih muda dari lapisan ke2. Cara menggoreskannya ialah seperti membuat tonjolan di daerah yang lebih ke depan.
Warna lapisan ke2 dari kulit yang kami buat berasal dari warna kuning Oker, sementara lapisan ke3 dapat mencampurkan 3 warna sekaligus yaitu putih titanium kuning oker, dan warna danau kirmizi dengan perbandingan 6:4:1.
Mata dibuat dengan menggariskan warna hitam alisnya, membuat pupilnya kemudian sebagian sclera.
Setelah pengaplikasian Gold leaf, kita membuat latar belakang daripada Ikon.
Setelah proses pewarnaan selesai, kita membuat tepian ikon. Tepian ideal adalah bingkai berwarna danau kirmizi dengan tepi dalam putih.
Setelahnya kita membuat figur yang lebih detail misalnya salib. St. Fransiskus digambarkan memegang tongkat salib san damiano yang melambangkan kenabiannya, pertobatannya dan hidup sengsaranya. Tangan yang satunya digambarkan menunjukan luka stigmatanya.
Langkah dan sentuhan akhir.
Setelahnya kita menuliskan bagian Prasatinya atau Judul dari Ikon yang berfungsi sebagai pengenal akan suatu Ikon.
Setelah semua selesai, Ikonografer harus mengikuti aturan akhir dari pembuatan ikon yang dapat anda baca di blog ini.
Setelah 3-5 hari, Ikon dapat diurapi oleh Olifa yakni campuran dari Minyak zaitun ke atas seluruh bagian Ikon.
Akhirnya, kita telah membuat sebuah Ikon kudus. Ikon ini sekarang dapat diberkati dan dapat dipajang menjadi objek doa dan dapat dihormati.
Setelah menggaris sketsanya, Langkah pertama daripada melukis ikon, adalah meletakkan warna dasar. Warna dasar yang kami gunakan di ikon ini adalah warna dari cat Acrylic, dikarenakan hasil egg tempera kurang baik di wilayah kita, wilayah tropis. Pada Ikon ini, warna dasar dari Baju adalah vandyke brown, sedangkan warna dasar kulit, raw sienna.
Setelah melakukan warna dasar, selanjutnya, kita menggoreskan warna lapisan ke2 dan ke3. Warna lapisan ke2 lebih muda dari warna dasar dan lapisan kee lebih muda dari lapisan ke2. Cara menggoreskannya ialah seperti membuat tonjolan di daerah yang lebih ke depan.
Warna lapisan ke2 dari kulit yang kami buat berasal dari warna kuning Oker, sementara lapisan ke3 dapat mencampurkan 3 warna sekaligus yaitu putih titanium kuning oker, dan warna danau kirmizi dengan perbandingan 6:4:1.
Mata dibuat dengan menggariskan warna hitam alisnya, membuat pupilnya kemudian sebagian sclera.
Setelahnya kita terapkan gold leaf atau bisa diganti dengan kertas metalik emas. Setelahnya kita buat tepiannya sebagai ganti efek tanah liat merah.
Setelah pengaplikasian Gold leaf, kita membuat latar belakang daripada Ikon.
Setelah proses pewarnaan selesai, kita membuat tepian ikon. Tepian ideal adalah bingkai berwarna danau kirmizi dengan tepi dalam putih.
Setelahnya kita membuat figur yang lebih detail misalnya salib. St. Fransiskus digambarkan memegang tongkat salib san damiano yang melambangkan kenabiannya, pertobatannya dan hidup sengsaranya. Tangan yang satunya digambarkan menunjukan luka stigmatanya.
Langkah dan sentuhan akhir.
Setelahnya kita menuliskan bagian Prasatinya atau Judul dari Ikon yang berfungsi sebagai pengenal akan suatu Ikon.
Setelah semua selesai, Ikonografer harus mengikuti aturan akhir dari pembuatan ikon yang dapat anda baca di blog ini.
Setelah 3-5 hari, Ikon dapat diurapi oleh Olifa yakni campuran dari Minyak zaitun ke atas seluruh bagian Ikon.
Akhirnya, kita telah membuat sebuah Ikon kudus. Ikon ini sekarang dapat diberkati dan dapat dipajang menjadi objek doa dan dapat dihormati.
Komentar