Material membuat Ikon;secara tradisional


Wahyu 22:1-2 (TB)
"Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.
Di tengah-tengah jalan kota itu, yaitu di seberang-menyeberang sungai itu, ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali; dan daun pohon-pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa."

Tindakan artistik membuat ikon adalah mikrokosmos dari bagaimana kita harus berhubungan dengan dunia. pembuatan ikon adalah kekuasaan yang menimbulkan namun tidak meremukkan, menguduskan tapi tidak mencemari.

Ikon ditentukan kudus memang bukan dari materialnya tapi material juga menyiratkan makna dari Ikon itu dan usaha yang ada didalamnya.

Secara tradisional Pelukis Ikon mengambil perwakilan dari ketiga kerajaan dunia:
-pigmen dari kerajaan mineral,(sebagai pemberi warna)


-kayu untuk panel /media dari kerajaan sayuran,


-dan telur sebagai pengikat cat dari kerajaan hewan.



Hal-hal yang baik dikombinasikan kemudian menjadi sesuatu yang lebih baik, sesuatu yang sangat baik ; Ikon suci.

Sebelum menjadi pigmen , kuning oker itu berada didalam bumi dan diinjak injak. Sekarang sudah tercium diatas ikon.
Daun emas yang pernah tersembunyi di dalam bebatuan sekarang mewakili kemuliaan Allah.
Dan lagi, emas sekarang senantiasa tidak disembah atau dibuat menjadi berhala, namun sebuah kesukacitaan bahwa sekarang merunjuk kepada Kemuliaan Sang Pencipta. Pelukis  Ikon seperti orang Majus yang menawarkan emas bagi bayi Kristus, seperti imam yang di Liturgi menyatakan: "dari padaMu, OlehMu dan kepadaMu kami tawarkan ini semua!".

TUHAN MEMBERKATI!

Komentar