Ikon ditulis bukan dilukis (merujuk pada;
sebagaimana Ikon merupakan presentasi yang kaya dari Injil, dan injil
ditulis/dicatat, hal ini berlaku pada Ikon, bahwa sama seperti Injil yang
dicatat, Ikon dicatat). Prosesnya sangatlah panjang dan mungkin
membosankan bagi sebagian orang.
Berjam-jam, berminggu minggu, bahkan berbulan bulan bisa dihabiskan dalam
pembuatan Ikon.
Seorang Petapa Rusia mengatakan: “...Ikon
bukan lukisan rakyat, bukan untuk museum, bukan hiasan. Tetapi cerminan Tuhan
yang telah menjadi manusia, membawa manusia kepada rasa dan ajaran yang
sejati.”
Ada sejumlah besar Ikon yang termasuk dalam kanon yang menjadi acuan
tiruan bagi semua Ikonografer.
Ikonografer tidak memiliki hak apapun untuk mengubah Ikon
menjadi berbeda atau terlihat kreatif. Ikon bukan merupakan ekspresi dari Ikonografer
atau apa yang ia lukis. Ikonografer lebih mirip seperti rekan dari pelukis yang
sesungguhnya. Ia tidak melukiskan apa yang ia rasakan, apa yang ia pahami,
tetapi ia melukiskan apa yang telah ada. Dalam Buku Petunjuk Ikonografer di
Gunung Athos (Mt.Athos) dinasehati agar semua yang berhasrat menjadi seorang
Ikonografer, hendaknya berkontemplasi terlebih dahulu didepan Ikon Kristus dan
Bunda Allah, karena Anugerah untuk menjadi seorang Ikonografer adalah dari
Allah yang harus menjadi satu satunya
pembimbing tangan sang Ikonografer untuk memberi bentuk dari Misteri Illahi.
Doa dan Puasa adalah awal dari pembuatan Ikon.
Bersiap siap untuk melukis Ikon ibarat mempersiapkan Liturgi.
Doa Para Ikonografer:
“Ya Tuhan, Allah segala yang ada, Engkau telah
menyinari Lukas sang Penginjil dan Rasul dengan Roh Kudus yang memungkinkan ia
melukis Theotokos, Bunda Allah yang kudus, yang merangkul engkau dalam
pelukannya dan yang berucap: ‘Anugerah dari Dia yang telah lahir daripadaku
telah dikabarkan sampai ke ujung dunia’.
Cerahkan dan arahkan hati, jiwa dan roh kami. Pandu
tangan hambaMu yang rendah ini sehingga dapat dengan layak dan sempurna
menampilkan Rupa-Mu, Bunda Allah dan semua
orang kudus untuk kemuliaan dan perhiasan GerejaMu yang Kudus.
Ampunilah dosa kami dan dosa orang yang akan
memuliakan Ikon ini, dan siapa yang berdiri teguh didepannya memberikan
penghormatan kepadanya. Lindungilah mereka dari kejahatan dan pandulah dengan
keputusanMu yang baik.
Melalui Doa Theotokos yang termulia, Rasul
Lukas, dan Semua Orang Kudus, kami berdoa, sekarang, selalu, dan sepanjang
segala abad. Amin”
Ada
beberapa bahan yang digunakan sebagai
Ikon.
Umumnya kayu yang keras. Kayu ini kemudian
ditutupi linen dan kemudian dilapisi Gesso (campuran plester dan lem khusus
yang sangat kuat bila mengeras) agar cat tidak merembes sampai ke beberapa
lapisan kayu yang tentunya memboroskan cat. Kemudian diamplas. Proses
pengeringan dan persiapan ini memakan waktu yang lama bahkan beberapa minggu sebelum
Ikon bisa dimulai.
Selanjutnya adalah membuat sketsa dari Ikon
yang kemudian diterapkan ke permukaan Ikon dengan kertas karbon. Kemudian
setelah itu, Daun emas diterapkan dengan didahului pemberian lem khusus di
tempat yangakan diterapkan. Ada berbagai macam jenis daun emas yang diterapkan.
Yang paling banyak digunakan adalah emas 23k, tapi ada juga emas 22k, 18k, dan
14k dan ada yang menggunakan cat emas dengan alasan, emas sangatlah mahal.
Proses penerapan Daun Emas ini harus berada di langkah pertama dari semuanya.
Setelah selesai mulailah Ikon dicatat.
Jauh berbeda dari yang dipahami bagi mereka
yang tidak pernah melukis, Lukisan dibuat pertama tama dengan warnanya yang
paling gelap (dan bukan sebaliknya).
Warna ini disebut warna dasar. Kemudian baru dilapisi dengan warna yang lebih
terang sampai yang paling terang. Setelah warna dasar, garis-garis besar
ditegaskan ulang kemudian masuk ke proses yang disebut highlight. Umumnya ada Tujuh lapisan cat dari warna dasar sampai
warna yang paling terang. Kemudian, Inskripsi yang menerangkan; Nama (dan);
Judul peristiwa; Ucapan dari Ikon.
Setelah itu pengeringan. Lama pengeringan
tergantung media dan cat yang digunakan. Cat Akrilik biasanya akan segera mengering
tidak lama setelah diterapkan. Pada media dan cat lain, waktu pengeringan bisa
memakan waktu sampai beberapa bulan. Dengan telur tempera, setelah Ikon
mengering, permukaan Ikon diberi Minyak yang dinamakan Olifa untuk mengharumkan
dan membersihkan Ikon sekaligus memberi warna yang lebih kontras pada Ikon.
Sementara untuk cat Akrilik, cukup diberi Pernis yang membuat Ikon bertahan
lama.
Pada
Mulanya Allah menciptakan Langit dan
Bumi.
Bumi belum berbentuk dan kosong; kegelapan
memenuhi Samudera Raya. Kemudian Allah berfirman: “JADILAH TERANG” lalu terang
itu jadi. Allah melihat terang itu baik. Dalam ketiga ayat permulaan dari Kitab
Suci tercermin awal dan akhir dan Pembuatan Ikon. Inilah makna Spiritual dari
pencatatan Ikon.
Ikon berkembang di tangan Ikonografer dari
permukaan yang kosong menjadi manusia yang utuh dan memiliki nama.
Seluruh proses diulangi di setiap Ikon. Dari
Bayangan menuju cahaya, menambahkan lapisan demi lapisan, cat dan garis, dari
wajah gelap ke wajah yang berubah rupa, menjadi wajah sosok suci, wajah yang
menyerupai Tuhan, memancarkan terang ke Allahan.
Sekilas mengenai Lukas,
Penginjil, Ikonografer
pertama Bunda Allah
Biografi dari
Lukas, penginjil, jauh dari pengalaman pengalaman Mujizat yang
menggemparkan dan Perjalanan yang
berbahaya seperti kebanyakan para Rasul. Lukas ditampilkan sebagai orang yang
berpendidikan tinggi, yang menempuh pendidikan ilmu tata bahasa, retorika,
puisi, etika dan logika di Mesir dan Yunani.
Tradisi mengatakan bahwa ia yang melukiskan
Potret pertama dari Bunda Allah,Maria ibu Yesus. Lukisannya konon disimpan di
Biara Hodegon dan Soumela yang didirikan
melalui penemuan Ikon ini dan Biara ini didedikasikan kepada Bunda Maria. Kisah
lain, Lukisan Santa Perawan dari Vladimir adalah Lukisan dari Lukas. Klaim yang
sama pula datang dari Ikon Santa Perawan dari Kazan dan Czestochowa.
Lukas muncul di sebagian besar Ikon sebagai
seorang pemuda berambut cokelat, keriting dan pipi tirus dan jenggot tipis. Ia
adalah rekan sekerja Paulus yang mengilhami injilnya (konon injil Lukas ditulis
atas permohonan -perintah- Bunda Maria). Lukas adalah penulis Injil ketiga dan
Kisah Para Rasul dibawah ilham Roh Kudus. Dalam hal yang sama ia menulis Injil,
demikianlah ia menulis Ikon.
Komentar