Arti dan Macam macam Ikon kudus dalam Gereja semesta (bag.1)

Ikonografi Timur merupakan kekayaan Gereja Semesta yang tak tertandingi. Sebuah ikon bukanlah sebuah lukisan biasa; ikon dipenuhi dengan simbol-simbol tetap yang bukan hanya memberikan identitas kepada ikon tersebut, melainkan juga memberikan katekese mendalam mengenai Iman Gereja kepada siapapun yang memandangnya.

Ikonografi Gereja Timur agak ketat dalam mengikuti pakem-pakem tertentu. Mungkin ada yang melihat hal ini sebagai sebuah kekangan dalam kebebasan berekspresi, namun fitur-fitur khas dalam sebuah ikon sesungguhnya mempermudah kita mengenalinya, dan berdevosi sesuai dengan apa yang disampaikan oleh ikon tersebut. Dengan demikian, sebuah ikon yang digambar dengan tepat dapat membantu menyampaikan Kabar Baik dan menginspirasi sikap doa dengan efektif.

Sebagian besar ikon tidak mempunyai judul spesifik; mereka dinamai sesuai dengan jenis atau golongannya. Karena itu, bila di internet kita mencari gambar Pantokrator, misalnya, kita akan mendapatkan banyak sekali versi ikon tersebut, karena Pantokrator hanya merujuk kepada ikon Yesus Kristus dengan ciri-ciri spesifik, sementara penggambaran aktualnya diserahkan kepada sang pembuat ikon. Beberapa ciri ikon yang berbeda juga dapat digabungkan ke dalam satu ikon besar.

Kami menyediakan bagi anda juga ikon ikon yang dapat anda beli kepada kami, dibuat secara tradisional dengan aturan untuk membuat ikon diatas kayu dengan egg tempera. Silahkan lihat ikon yang kami buat disini.(silahkan klik)

Berikut adalah jenis-jenis ikon yang paling umum dijumpai dan deskripsi ciri-ciri spesifiknya secara umum:

IKON YESUS KRISTUS
  • Pantokrator
Pantokrator, yang berarti Ruler of All atau Sustainer of All, merupakan ikon Yesus yang paling terkenal. Di sini Yesus digambarkan sebagai seorang guru. Figur Yesus dilukiskan setengah badan dengan tangan kiri memegang sebuah buku (Injil), dapat terbuka atau tertutup, dan tangan kanan dalam posisi memberkati. Mimik muka Yesus terlihat tegas karena sebagai Pantokrator Ia adalah Sang Guru yang berwibawa.




  • Christ in Majesty (Majestas Domini)
Ikon ini merupakan varian full-body dari ikon Pantokrator, dan lebih dikenal di Gereja Barat daripada Gereja Timur. Ikon ini tidak hanya menggambarkan Kristus sebagai guru, namun juga sebagai raja yang mulia dan berkuasa. Yesus dilukiskan dikelilingi mandorla (vesica piscis), yaitu sebuah halo yang melingkupi seluruh tubuh dan berbentuk almond, menggambarkan kemuliaan surgawi (mandorla juga ditemukan dalam ikon-ikon peristiwa apapun yang menunjukkan kemuliaan Kristus atau orang kudus lainnya, seperti peristiwa Transfigurasi dan Kebangkitan Kristus). Biasanya Ia juga dikelilingi oleh keempat Penginjil dalam simbolnya masing-masing, yaitu malaikat (Matius), singa (Markus), lembu (Lukas), dan elang (Yohanes).




  • Mandylion
Mandylion adalah ikon Wajah Kudus (Holy Face), juga disebut "Gambar yang Tidak Dibuat oleh Tangan [Manusia]" (The Image Not Made by Hands). Ikon Mandylion menampilkan wajah Yesus di atas sebuah kain putih. Bagi kita di Gereja Barat, ikon ini mengingatkan kita akan kerudung Veronika. Sedangkan bagi Gereja Timur, ikon ini berasal dari sebuah legenda tentang Raja Abgar dari Edessa yang meminta Yesus untuk datang ke istananya dan menyembuhkannya, namun karena Yesus tidak dapat datang, ia memberikan raja tersebut secarik kain bergambar wajah-Nya sendiri sebagai tanda kehadiran-Nya.



  • Man of Sorrows
Dalam ikon ini, Yesus digambarkan dalam Sengsara-Nya. Ia mengenakan mahkota duri dan kain merah atau ungu yang menutupi hanya setengah tubuh (kadang telanjang), dan wajah-Nya dialiri bilur dan darah. Ekspresi wajah-Nya tampak sedih dan dipermalukan. Inilah ikon yang melukiskan kemungkinan penampilan Tuhan kita saat Ia berdiri di hadapan pengadilan Pilatus.




  • Deesis atau Deisis
Deesis adalah sebuah ikon gabungan dari Pantokrator atau Christ in Majesty, dengan Theotokos Agiosortissa (lihat di bawah) dan Yohanes Pembaptis, dengan atau tanpa orang kudus lainnya. Di sini Yesus digambarkan duduk di atas takhta Kerajaan Surgawi, diapit oleh Maria dan Yohanes Pembaptis (serta orang kudus lainnya) dalam posisi memohon. Ikon Deesis menggambarkan persekutuan para kudus di surga, yang tak henti-hentinya memohonkan berkat dari Allah bagi kita yang masih berziarah di bumi.




IKON THEOTOKOS
  • Hodegetria atau Hodigitria (the guide; she who shows the Way)
Dalam ikon ini, Maria menggendong Kanak-kanak Yesus, dan salah satu tangan Maria tampak menunjuk ke arah Yesus sebab Dia adalah Jalan. Maka dalam ikon ini, Maria berperan sebagai Sang Penunjuk Jalan. Dalam beberapa versi Hodegetria, tangan Maria tampak memegang tangan Kanak-kanak Yesus sebagai ganti menunjuk-Nya. Melalui ikon ini, Maria seakan berpesan kepada kita: "Ikutilah Dia!"

Salah satu contoh ikon Hodegetria yang populer adalahTheotokos of the Passion, atau yang di Gereja Barat dikenal sebagai Our Lady of Perpetual Help (Bunda Penolong Abadi).




  • Eleusa atau Eleousa (tender mercy)
Dalam ikon ini, Sang Theotokos menggendong Kanak-kanak Yesus yang menyentuhkan wajah-Nya pada wajah ibunda-Nya, serta mengalungkan salah satu atau kedua lengan-Nya di sekeliling leher ibunda. Kadang-kadang salah satu tangan Yesus juga dilukiskan menyentuh wajah Maria dengan penuh sayang.

Di sini, Theotokos mewakili Gereja Allah; sikap Yesus yang memeluk erat Bunda-Nya menggambarkan kasih yang kuat dan mendalam antara Allah dan manusia, yang hanya bisa dicapai melalui dan di dalam Gereja-Nya yang kudus.

Ekuivalen Gereja Barat untuk ikon jenis ini adalah penggambaran Maria sebagai Mater Amabilis (Loving Mother).





  • Panakranta (all-merciful)

Sebagai Panakranta, Maria duduk di atas takhta kerajaan dengan Kanak-kanak Yesus di pangkuannya. Baik Yesus maupun Maria menghadap ke arah kita. Ikon ini menunjukkan Maria yang sudah dalam kemuliaan abadinya di surga, dan yang memerintah bersama Tuhan Yesus. Ikon Panakranta seringkali digabungkan dengan ikon Oranta, dan banyak digunakan untuk menghias langit-langit kubah gereja tepat di atas altar, untuk menggambarkan realita surgawi.

Gereja Barat memiliki ekuivalen untuk ikon ini, yaitu penggambaran Maria sebagai Takhta Kebijaksanaan (Seat of Wisdom / Sedes Sapientiae).

Contoh ikon Panakranta terdapat di langit-langit altar utama Hagia Sophia di Istanbul, yang konon tidak dapat hilang melalui pengecatan ulang ataupun pengikisan oleh kaum Muslim yang menginvasi Turki.




  • Agiosortissa (intercessor)
Dalam ikon ini, Maria digambarkan sendirian, dalam posisi berdiri, dan dengan sikap tangan menengadah seakan sedang meminta atau memohon sesuatu. Ia memandang ke arah kiri, di mana biasanya terdapat ikon Yesus Kristus yang terpisah. Ikon Agiosortissa menggambarkan Maria sebagai pendoa pengantara kita dengan Yesus. Theotokos Agiosortissa umumnya merupakan bagian dari ikon Deesis.




  • Oranta (praying)
Maria didapatkan sedang berdoa dalam posisi orans, yaitu dengan kedua lengan terbuka, menghadap kepada kita. Ikon Oranta hampir selalu merupakan ikon Theotokos Blachernitissa (Theotokos of the Sign), di mana Sang Theotokos memangku Bayi Yesus yang dikelilingi sebuah lingkaran, yaitu rahimnya yang kudus. Istilah "the Sign" (Tanda) merujuk kepada ayat Yesaya 7:14 - "Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel."

Lihat juga kelanjutan Arti dan macam Ikon Kudus dalam Gereja semesta (bag.2) di sini.
Sumber: Mengenal Katolik Bizantin-Fb


Kami juga menyediakan jasa lukis bagi ikon ikon diatas maupun ikon devosan yang dimohonkan.Untuk sebagian pricelist dan katalognya, Silahkan klik disini

Komentar