Ikon Keluarga Kudus Nazareth sama sekali tidak dikenal/ditolak oleh kaum Orthodox.
Pernyataan ini berdasar atas doktrin Orthodox selama berabad-abad untuk meremehkan/meniadakan figur Yosef dalam karya keselamatan umat manusia. Tentang ini, anda dapat melihat dalam artikel kami: Figur Yosef dalam Tradisi Gereja.
Setelah anda membaca artikel tersebut, kita dapat melihat bahwa Allah memilih Yosef untuk menjadi bagian dari Keluarga Yesus semasa-Nya di bumi.
Pengormatan terhadap Figur Keluarga Kudus sekilas dipandang sebagai gabungan dari; Penghormatan tertinggi yang ditujukan bagi Sang Putra dan Bunda-Nya, dan Penghormatan yang ditujukan bagi Ayah piara Yesus.
Ada ajaran sesat yang muncul yang mengajarkan bahwa; segala sesuatu yang Rohani adalah sungguh baik, namun dalam saat itu juga memandang bahwa segala sesuatu yang bersifat daging adalah sungguh jahat. Ajaran ini berkembang hingga muncul paham; berkeluarga adalah suatu dosa.
Paham ini ditentang oleh para Bapa Gereja. Paus Inosensius (Innocentius) menegaskan dalam pernyataannya: Gereja mendukung hal yang baik namun Gereja tidak menghalalkan juga segala sesuatu yang bersifat ekstrim..
Penghormatan bagi Keluarga Kudus dimulai dari Devosi yang Sah pada abad ke 17.
Tujuan devosi adalah mengangkat model Keluarga Kudus bagi setiap kehidupan dan perlindungan rumah-tangga.
Ikon ini menggambarkan arti sakral keluarga. Yang juga berarti keluarga bukan diperanakkan oleh daging atau keinginan manusia. Peristiwa ini muncul saat Hari Raya Natal. Inkarnasi Mahakudus yang memilih untuk dilahirkan oleh Perawan Maria namun juga mengangkat Yosef sebagai Ayahanda Kristus. Tuhan memandang keluarga sebagai sesuatu yang penting. Tuhan mengutus Putera-Nya untuk mengambil bagian bahkan lahir dalam suatu keluarga. Ini menjadi bukti Tuhan menguduskan kehidupan ber-keluarga.
Ikon ini menjadi model dan perlindungan setiap keluarga. Ikon ini mengangkat martabat keluarga sebagai suatu hal suci dan teristimewa meninggikan derajat Yosef yang dipilih Allah untuk mengasuh Yesus, mendidik-Nya, mengajari-Nya dan melindungi keluarga-Nya. Tanpa kehadiran Yosef mungkin saja Maria akan dipandang lebih rendah selayaknya wanita jalang. Mungkin saja Maria dan Yesus hidup lebih susah tanpa adanya campur tangan Yosef sebagai tulang punggung keluarga. Mungkin saja Keluarga Kudus tidak diungsikan ke Mesir tanpa mimpinya. Yosef melindungi Maria seperti Ibu dari anaknya sendiri. Yosef setia mengasihi Yesus selayaknya ia mengasihi anak kandungnya sendiri. Bahkan dalam Ikon ini, tampaklah Keperawanan Maria dan Yosef dan keistimewaan Yesus sebagai Putra tunggal Illahi dan Putra tunggal Bunda-Nya.
Ikon ini sangat bercorak Katolik. Setiap manusia hendaknya memandang kekudusan Allah yang tampak dalam Inkarnasinya, hidup di bumi dan rela dibesarkan oleh seorang Ibu dan Ayah piara.
Pernyataan ini berdasar atas doktrin Orthodox selama berabad-abad untuk meremehkan/meniadakan figur Yosef dalam karya keselamatan umat manusia. Tentang ini, anda dapat melihat dalam artikel kami: Figur Yosef dalam Tradisi Gereja.
Keluarga Nazareth: Yesus, Maria, Yosef (JMJ) |
Setelah anda membaca artikel tersebut, kita dapat melihat bahwa Allah memilih Yosef untuk menjadi bagian dari Keluarga Yesus semasa-Nya di bumi.
Pengormatan terhadap Figur Keluarga Kudus sekilas dipandang sebagai gabungan dari; Penghormatan tertinggi yang ditujukan bagi Sang Putra dan Bunda-Nya, dan Penghormatan yang ditujukan bagi Ayah piara Yesus.
Keluarga Kudus adalhi teladan semua keluarga |
Paham ini ditentang oleh para Bapa Gereja. Paus Inosensius (Innocentius) menegaskan dalam pernyataannya: Gereja mendukung hal yang baik namun Gereja tidak menghalalkan juga segala sesuatu yang bersifat ekstrim..
Penghormatan bagi Keluarga Kudus dimulai dari Devosi yang Sah pada abad ke 17.
Tujuan devosi adalah mengangkat model Keluarga Kudus bagi setiap kehidupan dan perlindungan rumah-tangga.
Yesus Hidup dalam suatu Keluarga |
Tuhan memandang mulia sebuah keluarga |
Ikon ini sangat bercorak Katolik. Setiap manusia hendaknya memandang kekudusan Allah yang tampak dalam Inkarnasinya, hidup di bumi dan rela dibesarkan oleh seorang Ibu dan Ayah piara.
Komentar